Minggu, 21 Juli 2013

ANTISIPASI TAWA


Hidup ini terlalu banyak menawarkan lelucon. kenapa harus ada lelucon? kenapa harus ketawa? pertanyaan klasik yang sering terlintas di fikiran orang-orang yang rata-rata gak punya kerjaan, karena itu gak terlalu penting. apa kita perlu tau dari mana asal kita tertawa? asal kita  tersenyum? semua itu berjalan apa adanya ketika kita merasa senang atau bahagia semua akan terjadi dengan sendirinya.

mungkin ada yang berniat untuk mengantisipasi tawa? atau malah mungkin ingin menghilangkan tawa dari muka semesta? jawabannya kembali lagi pada kebutuhan anda masing-masing.

terlalu banyak lelucon di alam semesta ini, termasuk untuk membuat blog ini. ini termasuk lelucon untuk meraih expectation yang tinggi. ngebohongin diri sendiri gak sih untuk tertawa? ah, gak juga.

lelucon itu punya semua orang. lelucon itu bebas selagi kita tidak menyinggung kebebasan orang banyak. semai lelucon karena lelucon berada pada butir-butir pancasila, entah pada butir keberapa. 
tenang aja, untuk singgah ke blog ini dijamin gak ada unsur pemaksaan dan gak ada konten pornonya.

mari bersenang-senang pada lantunan jokes yang mungkin berujung pada kegaringan anda dalam memahami dan menikmati, karena gak semua orang bisa memahami jokes dengan positif.

selamat membaca, terimakasih untuk yang singgah dan maaf untuk semesta yang menggelembung :))