Jumat, 25 Juli 2014

hari ini kutitipkan janji untuk bertemu di ufuk fajar
namun, selalu saja ada pekat menyetubuhi pandangan..
aku gagal menepatinya, waktu terlalu cepat menarikku

lama tak kutemui, kau tampak lusuh tertidur dalam balutan doa setiap orang yang mengenalmu..
bukankah tertawa dan bicara adalah kebutuhan untuk merasakan beban kita?

kau yang tertidur pulas, nampak tak menghiraukan kedatanganku
diam dan membeku....

rindu untuk menepatinya teramat besar sebelum perpisahan membuyarkan lamunanku

ijinkan aku untuk menepatinya walau lewat mimpi,
meskipun aku sadar kita tak dapat lagi bersentuhan dalam ruang dan waktu

meskipun aku mencoba mencumbumu lewat senja yang memudar, tak juga akan ku temui kau disana

di ruang persegi sederhan kau nampak tenang
hidup memang tak secerah malam ini
aku yang kini dirajam rasa candu dalam kerinduan pada abstraknya jingga yang menghitam..

waktu terus berlalu..
dan kita masih membisu
bila semua terhenti,
biarkan aku tetap menanti...

dan kini aku sadari, aku dan kamu berbeda dimensi....


evi