Sabtu, 18 Oktober 2014

RINDU

Jutaan tetes air terpelanting  ke bumi
Rinai gerimis ini seolah mengingatkan arsir pelangi dilingkar senyummu
Senja memang tau bagaimana caranya bercengkrama dengan hujan
Aku mencintai hujan, baik ketika gerimis atau tengah bersiap menunggu pelangi

Hujan tetaplah hujan…

Ku harap hujan dapat membuatmu menulis namaku disetiap kaca basah yang kau jumpai
Ingin sekali ku lompati waktu, karna rindu ini membuatku candu

Hujan masih saja bersanding dengan awan hitam
sementara langit kita masih sama, bernama rindu…

aku mengeluh, aku takut langit ini runtuh
entah kenapa jarak selalu suka berada ditengah kita
mengetuk jendela rindu ini
dan memerintahkan imaji memukul-mukul kesadaran dan berhasil menembus hati yang mengigil karena rindu…

semoga langit menyudahi gerimisnya, agar tetap ada senyum berkepanjangan hari ini
sebab, dari timur langit aku masih setia memandangmu
meskipun jarum jam tak mau bergerak lebih cepat dari yang ku harap
hanya langit-langit kamar dibawah temaram lampu dan reruntuhan gerimis yang menggenapkan kehilangan

pada musim yang singkat kita kembalikan apa yang pernah terjadi
berbisiklah… agar ku simak rinai gerimis disudut bibirmu

selamat malam, semoga Tuhan mau menjentikkan jariNya
sekali saja untuk memperpanjang durasi tungguku


evi