Jutaan
tetes air terpelanting ke bumi
Rinai
gerimis ini seolah mengingatkan arsir pelangi dilingkar senyummu
Senja
memang tau bagaimana caranya bercengkrama dengan hujan
Aku
mencintai hujan, baik ketika gerimis atau tengah bersiap menunggu pelangi
Hujan
tetaplah hujan…
Ku
harap hujan dapat membuatmu menulis namaku disetiap kaca basah yang kau jumpai
Ingin
sekali ku lompati waktu, karna rindu ini membuatku candu
Hujan
masih saja bersanding dengan awan hitam
sementara
langit kita masih sama, bernama rindu…
aku
mengeluh, aku takut langit ini runtuh
entah
kenapa jarak selalu suka berada ditengah kita
mengetuk
jendela rindu ini
dan
memerintahkan imaji memukul-mukul kesadaran dan berhasil menembus hati yang
mengigil karena rindu…
semoga
langit menyudahi gerimisnya, agar tetap ada senyum berkepanjangan hari ini
sebab,
dari timur langit aku masih setia memandangmu
meskipun
jarum jam tak mau bergerak lebih cepat dari yang ku harap
hanya
langit-langit kamar dibawah temaram lampu dan reruntuhan gerimis yang menggenapkan
kehilangan
pada
musim yang singkat kita kembalikan apa yang pernah terjadi
berbisiklah…
agar ku simak rinai gerimis disudut bibirmu
selamat
malam, semoga Tuhan mau menjentikkan jariNya
sekali
saja untuk memperpanjang durasi tungguku
evi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar