Menginggat para utusan Allah seperti para
nabi dan rasul, kita punya tugas yang sama yaitu menyampaikan kebenaran. Jika
pada setiap malam Ilahi Rabbi mendengar doa para nabi melakukan permohonan
terhadap saudara-saudaranya yang zhalim kami pun serupa. Kami hampir tinggal di
tanah zhalim, namun semangat kami tidak pernah tergores dengan kata menyerah.
Jutaan penduduk muslim terpecah belah di
karenakan pemimpinnya yang gemar ingkar janji dan umbar kata. Dia katakan, ia
adalah seorang muslim namun menafikan kebenaran yang Allah qalamkan. Tak sedikit
yang dia janjikan, namun diingkari. Apakah pemimpin kami ini berasal dari
turunan dewa yang tak secuil pun takut dengan siksa neraka??
Apakah pemimpin kami tidak bisa menghamba
pada yang Esa?
Atau kelak ia ingin mengEsakan diri?
Paham idealis, menjadikan kami skeptis..
Paham demokratis menjadikan kami
pesimis..
Dan paham sekularis membuat kami atheis..
Wahai pemimpim kami, jikalau dalam
keadaan sadar engkau patut kami hormati jadikan kami layaknya rakyat yang patut
diayomi. Kami tak punya payung, kecuali atap langit milik Tuhan yang kami
pinjam. Kami tak punya kehangatan kecuali mentari milik sang Ilahi Rabbi…
evi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar